Selasa, 16 September 2014

Berteman

Berteman itu nggak susah, kok. Kita hanya perlu bergaul dengan orang yang tepat aja. Tapi berteman dengan semua teman di sekolah kamu itu wajib, ya. Cuman, jangan malu buat nanya nama, misalnya kita ketemu seseorang yang atraktif di kantin terus kamu langsung aja nanyain namanya; jangan malu-malu! Dan, note banget ini ya, kalau dibilangin SKSD  alias sok kenal sok deket biarin aja. SKSD itu baik, kok. Dan kamu hanya perlu tersenyum setiap kali bertemu orang yang kenal sama kamu. Inner beauty itu yang terpenting. Kalau inner beauty nya muncul, pasti outside beauty-nya juga kena. Kamu selalu cantik kok (setiap kali kamu tersenyum). Terus, kita juga harus nggak boleh malu-malu dalam menyampaikan pendapat kita. Pikirkan juga (tapi nggak usah mikir-mikir banget ya) kalau mau ngomong sesuatu yang ngena banget. Kayak misalnya, bapak kamu kerjanya apa atau yang lain-lain semacam itulah! Atau mungkin crush atau apapun itu namanya. Kalau mau jadi teman yang baik, buat setiap perkataanmu itu berarti; jangan ngomong yang sia-sia! Dan kalau mau jadi temen yang baik juga, jadilah pendengar yang baik. Karena aku juga pernah pengalaman, aku malu banget kalau ngomong sama temen yang nggak deket karena dibiasain kalau mau ngomong mikir dulu. Dan aku juga pernah pengalaman kalau ngomong sama temen nggak mikir dulu, alias langsung ceplas-ceplos sampai nggak ngerti apa yang aku bicarain itu; dan itu juga nggak baik.
Kalau kamu kesepian, jangan cuma duduk di meja sambil bengang-bengong doang, kamu harus samperin temen yang lain: daripada di meja mikir yang nggak-nggak. Tapi itu juga tergantung sama kamu sih, apakah kamu orang yang pendiem atau nggak. Introvet (seriing berkomunikasi di ‘dalam’ diri) atau ekstrovet (cenderung berkomunikasi di’ luar ‘ diri). Kalau aku sih, tengah-tengah ya. Dan satu lagi, kamu jangan minder, jangan pikirin kalau ada orang yang bilang kamu gendut, atau apa kek. Kalau dibilangin gitu; dan kamunya juga ada sesuatu yang mengganjel, lebih baik cerita aja. Ke Mama atau ke sahabat (Itu alternatif yang baik, kok!). Daripada, kamu pendem terus dan pada suatu hari sesuatu itu ke luar dalam emosi yang meledak-ledak!—itu juga nggak baik, kan. Makanya, kamu kalau ada sesuatu yang terpikir di kepala atau terasa di hati, langsung ngomong aja! Nggak apa-apa ngomong sendiri, juga. Daripada, dipendem dalam hati dan kamunya juga nggak, enak. Iya, kan?
Ibarat gunung di tengah laut, gunung yang muncul di luar itu adalah kesadaranmu, dan gunung yang di dalam adalah ketidaksadaranmu. Kalau kamu terus masukin masalah kamu ke dalem terus, nanti gimana kalau suatu hari gunung itu meledak? Nanti gimana kalau kamu terus nggak enak karena alam bawah sadarmu banyak ganjelannya? Nggak enak banget, kan. Makanya, apa-apa itu harus diomongin! (Selama kamu nggak keberatan dengan omongan kamu itu). Dan kamu juga harus percaya diri! Selama kamu dengerin saran aku, Insyaallah kamu nggak punya masalah apa-apa sama temen kamu. Oh ya, dan (satu) lagi, kamu juga jangan ngeganggu temen kamu, ya. Kecuali kalau hanya bercanda (nggak apa-apa). Bercandanya juga jangan berlebihan ya, kalau temen kamu sampai sakit perut atau merintih-rintih kesakitan karena becandaanmu itu; itu berarti bercandaanmu sudah berlebihan! Hentikanlah bercanda sampai seperti itu! Walaupun, sakit perut karena ketawa itu enak dan menyehatkan ya (maksudnya ketawanya; yang enak dan menyehatkan). Ambillah jalan tengah, kalau sedih jangan terlalu sedih dan kalau senang juga jangan terlalu senang. Sak madyo, saja.

Begitulah saranku tentang how to make your friendship long last (apa ini?). Semoga bermanfaat ya. Wassalam.

1 komentar: