Jumat, 21 November 2014

Resensi Buku: The Catcher in The Rye

The Catcher in The Rye adalah sebuah novel karya J.D. Salinger yang menceritkan tentang seorang remaja yang sarkastik bernama Holden Caulfield. Holden bersekolah di Pencey, Amerika Serikat. Dia adalah seorang anak dari seorang pengacara kaya yang memiliki saham di Broadway. Buku ini menceritakan tentang perjalanan Holden selama tiga hari dari Pencey sampai rumahnya sendiri. Buku ini akan membuat Anda terbawa arus kehidupan Holden selama tiga hari yang penuh detail dan extraordinary.

Anda akan diajak Holden menuju dunia baru melalui meditasi perjalanan tiga hari seorang Holden Caulfield yang sarat hikmah dan pembelajaran.

Buku ini berawal dari cerita Holden tentang sekolahnya kegiatannya di sekolah itu. Yang unik dari buku ini adalah, Holden akan mengajak kalian mendengarkan ceritanya tentang masa lalu dengan gaya yang santai dan menarik, sehingga tidak terlihat seperti flashback. Anda akan mendengarkan bagaimana pikiran-pikiran  Holden yang penuh dengan sarkasme sekaligus nilai moral. Pandangan hidup anda akan berubah seketika setelah membaca buku ini.

Anda tidak perlu takut dengan tidak memahami bahasa Inggris yang menjadi bahasa dari buku ini. Dengan bahasa Inggris slang, buku ini mudah dimengerti oleh semua kalangan. Dan satu lagi yang menarik dari buku ini adalah Holden selalu menggunakan istilah phony untuk hal yang dibencinya. Dalam kata lain, Holden membenci phoniness.

Phony memiliki arti “beda dari luar dan dalam”. Holden membenci orang seperti itu, yang disebut juga dengan phonies. Saat menonton bioskop maupun kehidupan nyata, Holden selalu takut akan datangnya kejadian-kejadian phony yang datang di depannya. Phony adalah metafora atas hal-hal buruk yang datang pada hidupnya.

Judul  The Catcher in The Rye ini didapatkan dari mimpi seorang Holden yang unik. Holden bermimpi untuk menjadi The Catcher in The Rye (Penangkap dalam pancaran sinar). Saat anak-anak sedang bermain di sebuah tebing yang dipancari oleh sinar, Holden akan menunggu dan mengawasi anak-anak tersebut agar tidak terjatuh dari tebing dan tetap pada kesenangan mereka yang berasal dari hati mereka yang murni. Sungguh mimpi yang mulia, bukan?

Holden mengajarkan bahwa yang kita cari dalam hidup adalah kedamaian. Bukan Cadillac ataupun prestasi semata. Holden juga megajarkan apa yang kita cari ada di dalam diri kita, bukan di luar mengikuti trend orang-orang disana. Holden menunjukkan sosok remaja yang baik dalam kenakalannya. Yang patut kita contoh dari Holden adalah jangan menilai orang dari luarnya. Bayangkan saja, apa yang akan Anda lakukan jika Anda bertemu dengan seorang Holden? Apa yang akan anda dapat dari pandangan Anda terhadapnya? Bukankah dari luar ia hanya seorang anak nakal? Hanya saja, ia berjalan dengan hatinya. Bukan dengan apapun yang lain.


Begitulah buku yang berjudul The Catcher in The Rye. Saya sangat sarankan Anda untuk membacanya. Sungguh, tidak akan sulit untuk mencari buku tersebut karena buku ini sudah masuk kelas buku klasik. Anda mungkin dapat dengan mudah mendapatkannya di buku elektronik ataupun International Online Book Store yang tersebar dimana-mana. Mari ubah pandangan hidup Anda bersama Holden Caulfield.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar